Tampa, AS – Wellgistics Health, sebuah perusahaan infrastruktur kesehatan asal Florida, membuat gebrakan dengan mengadopsi XRP sebagai alat pembayaran real-time sekaligus aset cadangan kas perusahaan. Langkah ini di dukung fasilitas kredit Equity Line of Credit (ELOC) sebesar $50 juta yang akan digunakan untuk membangun infrastruktur pembayaran berbasis blockchain. Dalam pengumumannya pada 8 Mei 2025, Wellgistics menegaskan bahwa integrasi XRP di jaringan pembayaran mereka akan mempercepat transaksi lintas jaringan apotek, pemasok medis, dan produsen obat, sekaligus memangkas biaya dan meningkatkan transparansi. Dengan inisiatif ini, Wellgistics menjadi salah satu perusahaan kesehatan publik pertama di AS yang memanfaatkan aset kripto dalam operasional keuangannya.
Latar Belakang: Kritik terhadap Sistem Lama dan Alasan Memilih XRP
CEO Wellgistics Health, Brian Norton, menjelaskan bahwa adopsi XRP di latarbelakangi oleh kelemahan sistem pembayaran lama yang lamban dan berbelit-belit. Menurut Norton, industri kesehatan selama ini “tertambat pada sistem warisan yang sarat perantara dan uang yang bergerak lambat”. Ia menilai banyaknya red tape dan intermediary dalam transaksi kesehatan menghambat aliran dana dan layanan pasien. “Kami mengembangkan platform yang menghubungkan produsen langsung ke apotek dan pasien—memangkas birokrasi dan mengembalikan kendali ke tangan pemberi layanan,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa sistem pembayaran berbasis blockchain adalah langkah logis berikutnya untuk menyuntikkan kecepatan, likuiditas, dan transparansi ke dalam ekosistem kesehatan.
Norton juga menegaskan visi perusahaan dalam mengungguli cara lama. “Saya percaya pemenang masa depan di sektor kesehatan bukanlah yang gedungnya paling besar, melainkan yang rel-nya paling cepat, datanya terbersih, dan platform-nya paling efisien. Kami bertaruh pada infrastruktur—bukan pada kelambanan,” katanya. Pernyataan tegas ini menggambarkan keyakinan Wellgistics bahwa infrastruktur pembayaran modern akan menjadi penentu kemenangan, bukan sekadar mengandalkan sistem usang. Dengan pandangan tersebut, Wellgistics memilih XRP sebagai solusi karena di anggap mampu menjawab kebutuhan akan kecepatan dan efisiensi yang tak bisa di penuhi sistem finansial konvensional.
Keunggulan Teknis XRP: Cepat, Murah, dan Lintas Batas
XRP di kenal sebagai aset digital dengan waktu transaksi hitungan detik dan biaya nyaris nol, menjadikannya menarik untuk kebutuhan pembayaran lintas entitas.
Adopsi XRP oleh Wellgistics bukan tanpa alasan. XRP – mata uang kripto yang di kembangkan oleh Ripple Labs – memiliki sejumlah keunggulan teknis di banding sistem pembayaran tradisional. Transaksi XRP dapat settlement dalam 3-5 detik saja, jauh lebih cepat di banding transfer bank seperti Automated Clearing House (ACH) atau wire transfer yang bisa memakan waktu 1-3 hari. Dari sisi biaya, ongkos transfer XRP nyaris nol, sekitar <$0.0002 per transaksi, berbanding terbalik dengan biaya transfer bank yang bisa mencapai $10–$30 per transaksi. Hal ini berarti pengiriman pembayaran melalui XRP dapat di lakukan secara real-time dengan biaya hanya sebagian kecil dari satu sen – manfaat signifikan bagi jaringan bisnis yang melakukan ribuan transaksi.
Selain kecepatan dan biaya, XRP Ledger menawarkan transparansi dan kapasitas lintas batas. Setiap transaksi di catat di jaringan XRP Ledger yang terdesentralisasi, memungkinkan pelacakan real-time untuk keperluan kepatuhan, audit, hingga rekonsiliasi rebate di industri farmasi. Jaringan Ripple juga di rancang untuk pembayaran global; dukungan terhadap transaksi lintas negara membuat pembayaran kepada pemasok atau mitra internasional menjadi lebih mudah dengan biaya valas yang jauh lebih rendah. Keunggulan lain adalah fleksibilitas XRP sebagai bridge currency (mata uang jembatan) antar mata uang fiat, sehingga ideal untuk menyelesaikan pembayaran lintas mata uang secara instan tanpa perlu konversi melalui bank koresponden tradisional. Semua fitur ini menjadikan XRP pilihan strategis bagi Wellgistics untuk “menyambungkan rel pembayaran tercepat” dalam ekosistem kesehatannya, sejalan dengan visi Norton.
Integrasi dengan Kredit $50 Juta dan Dampak bagi Likuiditas
Wellgistics mengamankan kredit modal sebesar $50 juta melalui ELOC guna memfasilitasi transisi ini. Dana tersebut, yang di sediakan oleh firma investasi LDA Capital di New York, akan digunakan untuk mengembangkan infrastruktur pembayaran XRP dan menambah XRP ke kas cadangan perusahaan. Dengan dukungan modal ini, Wellgistics berencana menghadirkan apa yang disebut CFO Mark DiSiena sebagai “likuiditas terprogram dan infrastruktur keuangan on-demand” yang dapat menghilangkan hambatan perbankan tradisional. Menurut Di Siena, sistem berbasis XRP ini memungkinkan perusahaan beroperasi lebih ramping, cepat, dan terkontrol dibanding pesaingnya.
Ilustrasi jaringan pembayaran global: Wellgistics memanfaatkan XRP untuk menghubungkan apotek dan pemasok di berbagai lokasi dengan transaksi instan.
Integrasi XRP ke dalam arus kas Wellgistics diproyeksikan meningkatkan likuiditas operasional. Transaksi antar apotek, pemasok, dan produsen yang sebelumnya tersendat menunggu kliring bank kini dapat di selesaikan seketika. Hasilnya, arus kas di rantai pasok farmasi menjadi lebih lancar – apotek bisa mendapat pembayaran obat dalam hitungan detik, pemasok menerima dana lebih cepat, sehingga modal dapat segera di putar kembali untuk persediaan. Wellgistics juga akan menerapkan fitur jalur kredit berbasis XRP bagi apotek independen. Artinya, dengan jaminan XRP, apotek kecil dapat memperoleh kredit modal kerja lebih mudah, membantu mereka menjaga stok obat tanpa terkendala keterlambatan pembayaran asuransi atau klaim. Secara keseluruhan, kombinasi inisiatif XRP dan suntikan dana $50 juta ini diharapkan meningkatkan pertumbuhan Wellgistics melalui efisiensi finansial dan kemampuan merespons kebutuhan mitra bisnis secara cepat.
Tren Adopsi Kripto di Sektor Kesehatan dan Keuangan
Langkah Wellgistics Health dalam mengadopsi XRP sebagai alat pembayaran dan cadangan kas mencerminkan tren yang lebih luas dalam dunia institusi, khususnya di sektor kesehatan dan keuangan. Meski selama ini industri kesehatan dikenal lambat dalam mengadopsi teknologi baru karena ketatnya regulasi, perubahan mulai terlihat. Beberapa perusahaan farmasi besar seperti Pfizer telah bergabung dalam proyek blockchain seperti MediLedger, yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan keamanan rantai pasok obat, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi seperti Drug Supply Chain Security Act (DSCSA). Namun, penggunaan langsung aset kripto sebagai alat pembayaran, seperti yang dilakukan oleh Wellgistics, masih tergolong langkah berani dan jarang terjadi. Karena itu, Wellgistics bisa dibilang sebagai pionir yang dapat membuka jalan bagi institusi kesehatan lainnya untuk mulai memanfaatkan aset digital.
Di sektor keuangan, adopsi XRP dan kripto lainnya makin mendapat tempat. CME Group, bursa derivatif terbesar dunia, telah mengumumkan rencana peluncuran kontrak berjangka XRP untuk memenuhi permintaan institusi. Mastercard pun mengidentifikasi XRP sebagai salah satu solusi terbaik untuk remitansi global yang murah dan cepat. Ripple, perusahaan di balik XRP, juga memperluas operasinya secara global, termasuk mengakuisisi Hidden Road senilai $1,25 miliar dan meraih lisensi resmi di Dubai.
Selain XRP, stablecoin seperti USDC juga mulai digunakan secara luas. Visa, misalnya, bekerja sama dengan Baanx meluncurkan kartu debit yang mendukung pembayaran langsung dari dompet kripto. Bahkan, beberapa bank sentral kini tengah menguji CBDC untuk penggunaan lintas negara. Semua perkembangan ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan bahwa blockchain adalah fondasi masa depan sistem keuangan, baik untuk investasi maupun transaksi harian.
Baca Juga : Setelah Hedera-Polkadot, SEC Kembali Tunda Keputusan ETF Doge dan XRP
Perbandingan XRP dengan Aset Kripto Lain untuk Pembayaran Bisnis
Dalam ranah pembayaran bisnis dan transaksi lintas batas, XRP memang bukan satu-satunya pilihan. Stablecoin seperti USDC dan USDT juga populer karena nilainya stabil, dipatok langsung ke dolar AS. Stabilitas ini membuat stablecoin cocok untuk pembayaran sehari-hari, transfer antar perusahaan, atau penyimpanan jangka pendek. Selain itu, stablecoin dapat ditransfer cepat melalui jaringan blockchain populer seperti Ethereum, Tron, atau Stellar. Contohnya, USDC di jaringan Stellar telah digunakan dalam proyek remitansi lintas negara, memungkinkan konversi dolar-ke-dolar digital secara instan dan efisien. Bahkan, kartu debit kripto seperti kolaborasi Visa-Baanx memanfaatkan USDC untuk memudahkan konsumen bertransaksi menggunakan kripto.
Namun, stablecoin memiliki kekurangan. Mereka bergantung pada penerbit terpusat, seperti Circle (untuk USDC) atau Tether Ltd. (untuk USDT), dan memerlukan proses pencairan ke fiat di bank. Ini bisa memicu kendala regulasi dan keterbatasan konversi di beberapa wilayah.
Di sisi lain, Bitcoin di kenal sebagai aset kripto pertama dan paling terdesentralisasi. Namun, kecepatannya tergolong lambat (sekitar 10 menit per transaksi), dan biaya dapat melonjak saat jaringan padat. Karena itu, Bitcoin lebih cocok untuk penyimpanan nilai di banding alat pembayaran, meski teknologi Lightning Network mulai mempermudah transaksi mikro.
Berbeda dari keduanya, XRP menempati posisi unik. Ia bukan stablecoin, namun memiliki kecepatan transaksi tinggi (3–5 detik) dan biaya hampir nol. XRP di rancang khusus untuk menjembatani pembayaran lintas mata uang, menjadikannya ideal untuk transaksi antar bisnis global. Tanpa bergantung pada penerbit terpusat dan dengan kapasitas transaksi tinggi, XRP memberikan kombinasi efisiensi, kecepatan, dan skalabilitas. Oleh karena itu, Wellgistics memilih XRP untuk mengelola pembayaran B2B dan cadangan kas, percaya bahwa aset ini lebih unggul dalam mendukung transaksi lintas batas dalam skala institusional.
Manfaat dan Tantangan Aset Digital di Industri Kesehatan
Penggunaan aset digital seperti XRP dalam sektor kesehatan membawa potensi manfaat yang sangat signifikan. Pertama, dari segi efisiensi biaya dan waktu, transaksi pembayaran seperti klaim asuransi, pembayaran ke pemasok obat, atau penggantian tagihan bisa di lakukan secara instan. Proses yang biasanya memakan waktu berhari-hari melalui sistem bank tradisional kini dapat di persingkat dalam hitungan detik. Hasilnya, rumah sakit atau jaringan apotek bisa memangkas beban administratif dan mengalokasikan sumber daya untuk peningkatan pelayanan pasien. Kedua, teknologi blockchain memungkinkan transparansi dan keterlacakan transaksi. Transaksi tercatat permanen di blockchain, memudahkan audit dan mendukung kepatuhan regulasi seperti Drug Supply Chain Security Act (DSCSA). Ledger XRP bahkan di sebut oleh Wellgistics sebagai “lapisan kepatuhan tak berubah” yang dapat memperkuat integritas sistem distribusi obat.
Namun, inovasi ini juga membawa tantangan. Regulasi menjadi salah satu hambatan utama, karena industri kesehatan di AS di atur ketat oleh undang-undang seperti HIPAA dan FDA. Penambahan teknologi kripto membawa kompleksitas hukum baru, termasuk soal sekuritas dan anti pencucian uang. Kasus SEC vs Ripple yang di selesaikan dengan denda $50 juta tunjukkan regulasi tak jelas bisa hambat adopsi aset kripto seperti XRP. Selain itu, ada risiko dari sisi keamanan siber dan infrastruktur TI. Pengelolaan kunci privat dan integrasi blockchain ke sistem rumah sakit memerlukan investasi tinggi serta penerapan prosedur keamanan baru yang ketat.
Adopsi teknologi ini juga harus menghadapi tantangan sosial dan edukasi industri. Banyak pelaku sektor kesehatan belum familier dengan kripto. Integrasi blockchain ke sistem rumah sakit butuh investasi besar, pengelolaan kunci privat, dompet digital, dan penguatan keamanan siber baru.
Preseden Wellgistics dan Prediksi Masa Depan Blockchain Kesehatan
Keputusan Wellgistics Health untuk mengintegrasikan XRP ke dalam sistem keuangan dan operasionalnya dapat menjadi tonggak penting bagi industri kesehatan. Jika berhasil, langkah Wellgistics bisa mendorong rumah sakit dan perusahaan farmasi lain adopsi blockchain dan aset digital secara luas. Penghematan biaya, efisiensi waktu, serta transparansi transaksi adalah bukti nyata yang sulit di abaikan. Inisiatif likuiditas on-demand Wellgistics bantu rumah sakit atasi keterlambatan pembayaran asuransi dengan akses dana cepat dan efisien. Smart contract berpotensi otomatisasi klaim asuransi dan validasi manfaat pasien, menggantikan proses manual yang lambat dan rawan kesalahan.
Ke depan, adopsi teknologi blockchain di sektor kesehatan di perkirakan akan menjangkau lebih luas. Rantai pasok obat dan peralatan medis akan makin mengandalkan blockchain untuk memastikan keaslian dan distribusi yang aman. Pembayaran turisme medis, alat kesehatan, dan bantuan internasional bisa di percepat dan di permurah dengan penggunaan kripto lintas negara. Identitas digital dan rekam medis di blockchain mulai di eksplorasi, meski masih menghadapi tantangan regulasi serta perlindungan privasi data.
Langkah Wellgistics menunjukkan XRP bisa menjadi bagian strategi kas perusahaan, seperti Tesla dan MicroStrategy yang menggunakan Bitcoin. Jika manajemen risiko dan kepastian hukum bisa di kendalikan, bukan hal mustahil aset digital menjadi “cadangan kas alternatif” bagi perusahaan. Dengan infrastruktur yang makin matang, dari pasar futures hingga layanan kustodian institusional, kripto dapat di integrasikan secara profesional. Seperti di katakan CEO Brian Norton, “Orang lain menunggu perubahan, kami yang membangunnya.” Dan mungkin, sektor kesehatan global akan mengikuti jejak itu.