Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan penundaan tarif selama 90 hari untuk negara-negara yang terdampak kebijakan ini. Namun, secara bersamaan, tarif untuk China justru dinaikkan menjadi 125%, setelah sebelumnya diberlakukan tarif tambahan 104%.
“Saya telah menyetujui penundaan selama 90 hari, dengan pengurangan tarif timbal balik yang signifikan sebesar 10% yang segera diterapkan,” kata Trump, seperti dilaporkan Bloomberg.
Namun, tekanan besar dari pemimpin bisnis dan investor membuat Trump mengubah kebijakannya, sekitar 13 jam setelah tarif tinggi terhadap 56 negara dan Uni Eropa mulai berlaku, yang menyebabkan kekacauan pasar dan kekhawatiran resesi.
“Kami melihat hari yang baik di pasar saham, dengan rekor sepanjang masa, dan semoga ini berlanjut,” ujar Trump.