Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan perintah yang mengizinkan pemberlakuan tarif 25% terhadap negara-negara yang membeli minyak dan gas dari Venezuela. Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan pajak perdagangan AS yang lebih luas dan berpotensi mengganggu perdagangan energi global.
Keputusan ini diambil untuk mengurangi sumber pendapatan utama Venezuela di bawah kepemimpinan Presiden Nicolás Maduro, sekaligus memberi tekanan pada China, yang menjadi salah satu pembeli utama komoditas tersebut.
Meskipun demikian, Trump memberikan keleluasaan kepada Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk memilih negara-negara yang akan dikenakan tarif tersebut. Selain itu, kebijakan ini berisiko berdampak pada Chevron Corp, perusahaan energi AS yang menjadi pengimpor utama minyak dari Venezuela.
Perintah ini akan mulai berlaku pada Rabu, 2 Maret 2025, bersamaan dengan serangkaian tarif perdagangan yang lebih luas. Trump menyatakan, “Negara mana pun yang membeli minyak atau gas dari Venezuela akan dikenakan tarif 25% oleh AS pada setiap transaksi. Semua dokumen terkait akan ditandatangani dan tarif diberlakukan mulai 2 April 2025,” demikian pernyataan Trump di Truth Social.
