Tencent, raksasa teknologi asal China, baru-baru ini meluncurkan model kecerdasan buatan (AI) terbaru mereka, Hunyuan T1, yang memiliki waktu respons lebih cepat, semakin memperketat persaingan di industri teknologi China. Model T1 ini mampu memproses dokumen teks yang lebih panjang dan mengungguli pesaingnya, DeepSeek R1, dalam beberapa aspek pengetahuan dan penalaran.
Selain itu, T1 juga menawarkan harga yang kompetitif. Biaya penggunaan T1 adalah US$0,14 (1 yuan) per juta token input, sedangkan biaya output mencapai 4 yuan per juta token. Model ini mengadopsi arsitektur hibrida, termasuk Transformer dari Google, yang membantu mengurangi biaya pelatihan dan inferensi serta mengoptimalkan penggunaan memori.
Di sisi lain, DeepSeek R1 mengenakan biaya US$0,14 per juta token pada siang hari, dengan biaya lebih rendah pada malam hari. Dengan peluncuran model T1 ini, Tencent semakin memperkuat posisinya dalam pasar AI China yang sangat kompetitif.