Penurunan nilai rupiah menjadikan biaya liburan di Indonesia lebih terjangkau bagi wisatawan asal Malaysia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kenaikan 24,22%, dengan kontribusi 18,3% dari total turis asing, sementara nilai rupiah terhadap ringgit tercatat di level Rp3.874 pada Selasa (29/04).
Malaysia menjadi penyumbang utama wisatawan asing dengan 2,27 juta kunjungan pada 2024. Dengan kurs ringgit terhadap rupiah yang saat itu di Rp3.383, perjalanan ke Indonesia semakin menguntungkan.
Presiden Mata Mohd Khalid Harun menyebutkan bahwa faktor kurs, kedekatan geografis, akses penerbangan, akomodasi, dan pilihan kuliner halal menjadi daya tarik utama bagi wisatawan Malaysia.
Selain itu, Direktur Flywind Holidays Razly Mohamed, biro perjalanan lokal, mengungkapkan bahwa Indonesia menduduki posisi kedua sebagai destinasi favorit warga Malaysia setelah Thailand.
“Faktor utama adalah nilai tukar rupiah yang melemah, penerbangan langsung yang terjangkau dan sering, serta paket wisata domestik yang menawarkan nilai lebih,” ujar Razly, dikutip dari New Straits Times pada Rabu (23/04).
Destinasi populer di kalangan wisatawan Malaysia meliputi Batam, Bali, Jakarta, dan Yogyakarta. Sebagai informasi, kini Rp1 juta setara dengan RM262, menjadikannya lebih terjangkau dan semakin memperkuat tren wisata ini.