Michael Saylor Berencana Himpun US$84 Miliar untuk Borong Bitcoin Lagi

Michael Saylor Siapkan US$84 M untuk Borong Bitcoin

Jakarta, 5 Mei 2025 – Michael Saylor, Executive Chairman dari perusahaan Strategy (sebelumnya bernama MicroStrategy), kembali membuat gebrakan di dunia korporat dengan rencana ambisius untuk menghimpun dana hingga US$84 miliar demi membeli Bitcoin dalam jumlah lebih besar. Langkah agresif ini di umumkan tak lama setelah perusahaannya membukukan kerugian kuartal pertama sebesar US$4,2 miliar akibat perubahan aturan akuntansi yang mewajibkan penilaian aset kripto berdasarkan harga pasar. Kerugian masif tersebut – terbesar sepanjang sejarah perusahaan – terutama di sebabkan oleh penurunan nilai unrealized Bitcoin yang harus diakui dalam laporan keuangan sesuai aturan baru tersebut. Sebelumnya, perusahaan hanya mencatat rugi penurunan nilai saat harga Bitcoin jatuh dan tidak di izinkan membukukan keuntungan unrealized kecuali Bitcoin itu dijual.

Seorang pembicara tampil di depan logo Bitcoin raksasa dalam sebuah konferensi (Dok: Bloomberg).

Michael Saylor Siapkan Dana Raksasa untuk Borong Bitcoin

Langkah akuntansi baru ini membuat volatilitas harga Bitcoin sangat memengaruhi laporan laba rugi Strategy. Pada akhir Maret 2025, harga Bitcoin yang turun ke sekitar US$82.000 per koin menyebabkan nilai simpanan Bitcoin Strategy menyusut tajam, sehingga memicu kerugian US$4,2 miliar di kuartal I. Namun, manajemen menekankan bahwa kerugian tersebut bersifat sementara di atas kertas. Bahkan, seiring reli harga Bitcoin yang mendekati US$100.000 di awal kuartal kedua, perusahaan memperkirakan telah berbalik mencatat keuntungan unrealized sekitar US$8 miliar hingga April. Perubahan standar akuntansi ini memang membuat kinerja keuangan perusahaan pemegang Bitcoin besar seperti Strategy menjadi jauh lebih fluktuatif dari sebelumnya.

Kerugian US$4,2 Miliar Akibat Aturan Akuntansi Baru

Di tengah ayunan kinerja tersebut, Michael Saylor justru semakin bullish. Ia mengumumkan rencana penambahan modal raksasa untuk memperbesar kepemilikan Bitcoin perusahaan. Strategy telah mengajukan penjualan saham baru senilai US$21 miliar pada pekan ini, setelah menyelesaikan program penerbitan saham dengan nilai serupa yang di mulai Oktober tahun lalu. Selain melalui ekuitas, perusahaan juga akan menggandakan rencana penerbitan utangnya menjadi total US$42 miliar, jauh meningkat dari target semula. Kombinasi penerbitan saham dan obligasi ini di harapkan Saylor dapat menghimpun dana segar fantastis hingga US$84 miliar. Modal jumbo tersebut seluruhnya akan dialokasikan untuk menambah pundi-pundi Bitcoin Strategy, aset digital yang di sebut Saylor sebagai “harta paling strategis” bagi perusahaannya.

Strategi Pendanaan: Jual Saham dan Gandakan Utang

Sebagai konteks, Strategy telah menjelma menjadi perusahaan publik pemegang Bitcoin terbesar di dunia. Mulai beralih fokus sejak tahun 2020 dari bisnis intelijen perangkat lunak menjadi “perusahaan treasury Bitcoin”, Saylor secara konsisten menggunakan dana hasil penerbitan saham dan utang untuk membeli Bitcoin bagi neraca perusahaan. Strategy kini memegang 550 ribu BTC, sekitar 2,5% pasokan global, senilai US$53 miliar. Kepemilikan masif ini menempatkan Bitcoin sebagai aset treasury utama perusahaan, di luar bisnis intinya di sektor perangkat lunak analitik. Saylor bahkan menyebut perusahaannya kini sebagai “Bitcoin Treasury Company” dan secara resmi telah mengganti citra merek MicroStrategy menjadi Strategy, lengkap dengan logo oranye bergambar Bitcoin sebagai lambang visinya.

Baca Juga : Michael Saylor Sebut Bitcoin Investasi Terbaik Abad Ini

Bitcoin Jadi Aset Utama Strategy

Ambisi Saylor dalam mengakumulasi Bitcoin telah membuahkan hasil menakjubkan bagi para pemegang sahamnya. Harga saham Strategy (Nasdaq: MSTR) telah melonjak hampir 3.000% sejak tahun 2020, yakni sejak Saylor pertama kali mengumumkan strategi agresif menyimpan cadangan kas perusahaan dalam bentuk Bitcoin. Lonjakan saham Strategy tunjukkan investor anggapnya sebagai proxy investasi Bitcoin di pasar modal. Kenaikan nilai saham yang luar biasa itu juga memberikan kemampuan tambahan bagi perusahaan untuk terus menerbitkan ekuitas baru demi membeli lebih banyak Bitcoin, menciptakan semacam efek umpan-balik positif bagi Strategy.

Saham Melejit 3.000%, Investor Semakin Optimis

Para analis di Wall Street mulai menyoroti dampak langkah berani Saylor terhadap industri secara luas. Mark Palmer, analis di Benchmark Company, menilai bahwa perusahaan-perusahaan lain kini berusaha meniru pendekatan Strategy dalam mengelola neraca mereka. Artinya, makin banyak korporasi yang mempertimbangkan untuk mengalokasikan sebagian cadangan kas ke Bitcoin setelah melihat manuver Strategy. Palmer juga mengamati bahwa akumulasi Bitcoin skala besar oleh Strategy berpotensi mempengaruhi dinamika pasar Bitcoin itu sendiri. “Hal tersebut menyebabkan peningkatan permintaan dan kenaikan harga. Itu akan bertambah untuk keuntungan perusahaan, memungkinkannya untuk lebih mempercepat pelaksanaan rencananya,” kata Palmer, di kutip dari Bloomberg. Aksi beli besar Strategy dorong harga Bitcoin naik, sekaligus tingkatkan nilai kepemilikan mereka secara signifikan. Ujungnya, kekayaan bersih Strategy bertambah dan perusahaan punya ruang lebih untuk mempercepat ekspansi pembelian Bitcoin sesuai rencana.

Pengaruh ke Perusahaan Lain dan Harga Pasar

Dampak gelombang yang di timbulkan strategi Saylor ini tidak bisa dipandang remeh. Kenaikan harga Bitcoin akibat serbuan pembelian institusi dapat menarik lebih banyak perusahaan untuk ikut serta, yang kemudian kian memperkuat posisi Bitcoin di pasar keuangan arus utama. Tesla dan Block pernah beli Bitcoin, tapi langkah Strategy di bawah Saylor jauh lebih besar dan konsisten. Dengan rencana terbarunya yang bernilai puluhan miliar dolar, Strategy semakin memantapkan diri sebagai pionir ekstrem dalam adopsi Bitcoin di ranah korporasi.

Langkah Agresif, Risiko Besar

Meski demikian, rencana penghimpunan dana US$84 miliar untuk membeli Bitcoin ini tetap tergolong langkah yang sangat berani dan penuh risiko. Jumlah itu hampir setara dengan valuasi Strategy, menunjukkan Saylor menggandakan taruhan pada aset kripto paling volatil. Para investor dan pelaku pasar akan mencermati dengan saksama bagaimana Saylor mengeksekusi rencana pendanaan raksasa ini, serta dampaknya terhadap kondisi keuangan perusahaan ke depan. Apakah strategi nekat ini akan menggiring lebih banyak institusi mengikuti jejak Strategy, atau justru mengundang kekhawatiran regulator dan pemegang saham konservatif, masih akan menjadi cerita besar yang dinantikan perkembangannya.

Taruhan Saylor pada Masa Depan Bitcoin

Yang jelas, Michael Saylor telah menegaskan posisinya sebagai salah satu pemimpin korporasi yang paling bullish terhadap Bitcoin di dunia. Saylor bertaruh besar pada Bitcoin sebagai aset kelima paling berharga dan percaya nilainya akan terus naik. Waktu yang akan menjawab seberapa jauh langkah ekstrem ini membuahkan hasil. Pasar menyaksikan taruhan besar: US$84 miliar untuk Bitcoin, langkah ekstrem dari perusahaan publik arus utama. Saylor dan Strategy telah mengirim pesan tegas bahwa mereka all-in di Bitcoin – dan dunia keuangan tradisional pun tak punya pilihan selain ikut memperhatikan setiap langkah mereka selanjutnya.

Sumber:

  • Bloomberg Technoz – “Kumpulkan Modal Rp1.381 T, Strategy Siap Borong Bitcoin Lagi”
  • TheCryptoBasic – “Strategy Unveils $42 Billion Capital Plan to Expand Bitcoin Holdings”
  • Strategy Press Release – MicroStrategy is Now Strategy”
  • Bloomberg News – Teresa Xie, “Aset Bitcoin Michael Saylor ‘Strategy’ Kini Mencapai Rp734 T”

Tinggalkan Balasan