Industri manufaktur kendaraan listrik di China mengalami lonjakan pesat menyusul gejolak tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Lonjakan ini membantu menstabilkan ekonomi China yang tengah terpuruk akibat kebijakan tarif tersebut.
Masyarakat China kini lebih mendukung merek lokal, meski tarif impor yang tinggi menghambat ekspor kendaraan listrik China ke luar negeri. Di kota Shenzhen, perusahaan kendaraan listrik BYD berhasil meningkatkan produksi hingga 65%, dengan total mencapai 2,9 juta kendaraan.
Namun, kota Guangzhou justru mencatatkan penurunan signifikan, karena ketergantungannya pada perusahaan kendaraan asing yang kini terpengaruh oleh kebijakan tarif AS.