Seorang kolektor NFT mengalami kerugian besar setelah menjual CryptoPunk 3100 seharga US$6 juta, jauh di bawah harga beli awal yang mencapai US$16 juta, menurut laporan dari Crypto Slam. Kerugian sebesar US$10 juta atau sekitar Rp168 miliar terjadi akibat turunnya harga Ethereum (ETH) yang signifikan dari harga tertingginya.
Ethereum sempat mencapai harga puncak di angka US$4.891 pada 16 November 2021, namun kini telah anjlok lebih dari 68%, menyebabkan penurunan drastis pada aset NFT yang berbasis blockchain tersebut. Ditambah dengan pasar NFT yang sedang lesu, volume perdagangan turun tajam sejak 2022, dengan penurunan ini semakin diperburuk oleh ketidakpastian geopolitik yang mempengaruhi pasar crypto global.