Pemerintah Jepang menegaskan bahwa mereka tidak berniat menggunakan obligasi Amerika Serikat (AS) sebagai alat untuk bernegosiasi terkait tarif dengan Presiden AS, Donald Trump.
Kepala Kebijakan Partai Demokratik Liberal, Itsunori Onodera, menilai langkah tersebut bisa membahayakan stabilitas pasar global, mengingat beberapa negara di Asia Tenggara sudah terdampak akibat kebijakan tarif tersebut.
“Sebagai sekutu, kami tidak akan sengaja mengganggu US Treasury, karena menyebabkan ketidakstabilan pasar bukanlah pilihan yang bijak,” ujarnya.
Sebagai informasi, investor berspekulasi bahwa cadangan negara yang mencakup obligasi AS bisa digunakan sebagai strategi negosiasi dalam kebijakan tarif impor.