Para peneliti di Oxford Drug Discovery Institute, Inggris, kini memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) guna mempercepat proses pengembangan obat untuk Alzheimer—penyakit neurodegeneratif yang menjadi penyebab utama demensia.
Dalam riset ini, AI digunakan untuk menyaring dan menganalisis ribuan jurnal serta basis data biomedis. Teknologi ini membantu mengidentifikasi gen atau protein prioritas yang relevan untuk pengembangan obat, sebuah tugas yang memakan waktu jika dilakukan secara manual.
Meski model AI yang digunakan belum diumumkan, teknologi ini dinilai sangat membantu dalam menyaring informasi kompleks. Salah satu tantangan utama adalah menentukan gen yang tidak hanya relevan, tetapi juga aman—karena beberapa gen dapat meningkatkan risiko penyakit lain. Dalam konteks inilah, AI dianggap sebagai alat penting untuk mengurai kompleksitas genetik dan faktor lingkungan dalam pengembangan terapi Alzheimer.