Genius Group, perusahaan teknologi asal Singapura, mengungkapkan bahwa mereka tidak bisa lagi menambah cadangan Bitcoin setelah mendapat perintah larangan dari pengadilan Amerika Serikat.
Larangan tersebut mencakup pembelian Bitcoin menggunakan dana perusahaan, penggalangan dana, serta penjualan saham yang berkaitan dengan aset digital tersebut.
Putusan sementara ini diberikan oleh Pengadilan Distrik New York dalam konteks sengketa hukum terkait merger yang gagal dengan Fatbrain AI.
Sebagai akibat dari keputusan ini, Genius Group terpaksa menutup beberapa unit bisnis, menghentikan kegiatan pemasaran, dan menjual 10 Bitcoin dari portofolio mereka yang berjumlah 440 Bitcoin, setara lebih dari US$23 juta.
“Kami telah mencoba berbagai cara untuk menghindari penjualan Bitcoin, namun jika larangan ini berlanjut, kami terpaksa menjual lebih banyak lagi,” ujar CEO Genius Group, Roger James Hamilton. Ia juga menyayangkan dampak keputusan tersebut terhadap operasional mereka di Singapura dan kewajiban kompensasi saham kepada karyawan.