Financial Conduct Authority (FCA), badan pengawas keuangan Inggris, menyampaikan kekhawatiran terkait meningkatnya minat anak muda terhadap aset crypto, menggeser preferensi mereka dari investasi tradisional seperti saham dan obligasi. Hal ini menjadi perhatian karena kepemilikan saham di Inggris jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara seperti AS dan Swedia.
Menurut survei dari Chainalysis, adopsi crypto di Inggris kini berada di urutan ke-12 di dunia pada tahun 2024. Kepala FCA, Nikhil Rathi, mencatat bahwa jutaan warga Inggris di bawah 35 tahun kini memilih crypto, seperti Bitcoin (BTC), sebagai instrumen investasi utama mereka. Rathi menegaskan bahwa investasi semacam ini membawa risiko besar, yang bisa mengakibatkan kerugian penuh.
Sebagai upaya mitigasi, FCA memperkenalkan rencana lima tahun yang bertujuan untuk mengarahkan masyarakat agar lebih memilih investasi konvensional, terutama bagi mereka yang memiliki aset lebih dari 10.000 euro.