Eurasian Financial and Economic Forum (EFEF-2025) resmi digelar di Shanghai pada 16–19 April 2025, dengan sorotan utama pada peran penting teknologi blockchain dan mata uang digital dalam membentuk ulang lanskap keuangan global.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 300 peserta dari berbagai kalangan—mulai dari pejabat pemerintahan, pelaku industri keuangan, tokoh teknologi, hingga pemimpin budaya. Mereka berdiskusi soal perlunya kerangka digital yang menyatukan berbagai sistem ekonomi yang kini makin terfragmentasi.
Salah satu bahasan utama adalah penerapan Central Bank Digital Currency (CBDC) yang terintegrasi dengan sistem blockchain untuk mempercepat transaksi lintas batas. Solusi ini dianggap mampu meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kestabilan ekonomi antarnegara di kawasan Eurasia.
Baca Juga : Sinyal Baru, Menkeu AS Buka Peluang Deal Dagang dengan China
Tak hanya dari sisi teknologi dan keuangan, forum ini juga menekankan pentingnya kerja sama multidisipliner, termasuk elemen budaya, untuk menjawab tantangan pembangunan global yang berkelanjutan.
Presiden Russian Union of Industrialists and Entrepreneurs, Alexander Shokhin, menyatakan bahwa hanya lewat sinergi di bidang teknologi, finansial, dan budaya, kawasan Eurasia bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berjangka panjang.
Dengan dukungan dari asosiasi keuangan, institusi perbankan, serta lembaga pembangunan internasional, EFEF-2025 memperkuat citra Shanghai sebagai pusat kolaborasi ekonomi digital dan inovasi lintas sektor di kawasan Eurasia.