Peluncuran fitur generator gambar di GPT-4o oleh OpenAI menuai kontroversi setelah muncul tudingan pelanggaran hak cipta terhadap studio animasi ternama asal Jepang, Studio Ghibli. AI ini dinilai mampu menghasilkan gambar dengan gaya visual yang mirip karya studio tersebut.
Namun, menurut Evan Brown, pengacara hak kekayaan intelektual dari firma Neal & McDevitt, kasus ini masih berada di wilayah hukum yang abu-abu. Ia menjelaskan bahwa gaya visual tidak secara eksplisit dilindungi hak cipta, sehingga penggunaan gaya ala Ghibli oleh AI OpenAI tidak serta-merta melanggar hukum.
Brown menambahkan bahwa masuk akal jika sistem AI dilatih menggunakan jutaan cuplikan visual, termasuk karakter dari Studio Ghibli, untuk mencapai tingkat kemiripan tertentu. Meskipun demikian, perdebatan ini membuka ruang baru terkait batas etis dan legalitas penggunaan karya visual dalam pelatihan AI.
Fitur gambar ini merupakan bagian dari pembaruan GPT-4o yang diumumkan oleh CEO OpenAI, Sam Altman, pada Rabu (26/03). GPT-4o kini mampu membuat dan memodifikasi gambar, memperluas kemampuan AI dari teks ke visual.