Emas menguat sebesar Rp15.000 menjadi Rp1.980.000, sementara rupiah menguat 0,27% terhadap dolar Amerika Serikat, mencapai Rp16.831 pada Senin (21/04).
Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra menyatakan bahwa rupiah berpotensi terus menguat karena AS menerima dampak negatif dari kebijakan tarif yang diterapkan.
Bloomberg mencatat bahwa indeks dolar AS spot turun 0,64%, berada di level 98.519 poin hingga pukul 07.30 WIB awal minggu ini.
Dolar AS melemah lebih lanjut akibat kekhawatiran atas kebijakan tarif Donald Trump dan ketegangan dengan Federal Reserve. Permintaan Trump untuk memangkas suku bunga dianggap mengganggu kebijakan independen The Fed dan berpotensi mempengaruhi perekonomian AS.
“Tekanan terhadap dolar AS datang dari persepsi negatif pasar terhadap pernyataan Trump yang meminta Bank Sentral AS untuk menurunkan suku bunga acuannya,” ujar Ariston di Jakarta, mengutip dari Media Indonesia.
