Pemerintah China dilaporkan mempertimbangkan untuk membatalkan kesepakatan penjualan TikTok kepada investor AS, menyusul ketegangan perdagangan yang meningkat antara kedua negara, menurut Politico.
Sebagai syarat agar TikTok dapat terus beroperasi di AS, platform video pendek ini diminta untuk dijual kepada investor yang berbasis di Amerika. Namun, penasihat senior Center for Strategic and International Studies (CSIS) menilai China sangat pintar dalam mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat mempengaruhi AS tanpa merugikan dirinya.
“Beijing tahu betul bagaimana membuat Anda merasa sakit hati tanpa membuat diri mereka terpengaruh. Dalam hal ini, mereka lebih memilih untuk tidak menjual TikTok,” ujarnya.
Sebagai informasi, China telah memberlakukan tarif 84% pada barang AS, yang dibalas dengan tarif 125% oleh Presiden AS Donald Trump pada Kamis (10/04).