China Perketat Aturan Fitur Mengemudi Pintar Usai Insiden Xiaomi

China Awasi Ketat Fitur Mengemudi Pintar Usai Insiden Xiaomi

Setelah kecelakaan tragis yang melibatkan mobil listrik Xiaomi SU7, pemerintah China mengambil langkah tegas dengan melarang penggunaan istilah seperti “smart driving” dan “autonomous driving” dalam iklan fitur bantuan mengemudi. Larangan ini bertujuan mencegah kesalahpahaman publik mengenai kemampuan teknologi kendaraan.

Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi juga memperketat regulasi terhadap pembaruan perangkat lunak jarak jauh (OTA) untuk sistem bantuan mengemudi canggih (ADAS). Kini, produsen harus melewati proses pengujian ketat dan mendapatkan persetujuan sebelum melakukan pembaruan.

Langkah ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran pemerintah terhadap keselamatan di tengah pertumbuhan cepat industri kendaraan listrik. Saat ini, penjualan mobil listrik dan hibrida di China sudah menyumbang lebih dari setengah total penjualan mobil.

Meskipun aturan baru ini bisa memperlambat inovasi dan meningkatkan biaya produksi, para analis menilai langkah ini dapat mendorong konsolidasi industri otomotif China yang selama ini berjalan lambat.