Eric Demuth, CEO Bitpanda, menyatakan bahwa tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump bukan hanya langkah proteksionis, tetapi bagian dari strategi keuangan yang matang. Demuth menjelaskan bahwa tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk menurunkan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun, dengan harapan dapat mengurangi biaya pelunasan utang. Dalam unggahan LinkedIn-nya, Demuth menyebutkan bahwa dengan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi lewat tarif, ekspektasi inflasi dapat ditekan. Penurunan permintaan modal juga akan menurunkan imbal hasil obligasi, yang sangat krusial mengingat Amerika harus membayar utang US$9 triliun sebelum 2026. “Penurunan imbal hasil, meskipun kecil, bisa menghemat miliaran dolar dalam pembayaran bunga dalam jangka panjang,” jelas Demuth.
Related Posts

Menteri Keuangan AS Sebut Pembicaraan dengan Jepang dan Korsel Positif
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent mengungkapkan bahwa diskusi dengan Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato dan Menteri Keuangan Korea…
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent mengungkapkan bahwa diskusi dengan Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato dan Menteri Keuangan Korea…

Analis Cemas Rupiah Bisa Kembali Terpuruk ke Level Rp16.950
Analis dari Mizuho Bank dan MUFG Bank memperingatkan bahwa rupiah berpotensi kembali jatuh ke level Rp16.950 per dolar AS, angka…
Analis dari Mizuho Bank dan MUFG Bank memperingatkan bahwa rupiah berpotensi kembali jatuh ke level Rp16.950 per dolar AS, angka…

Bitcoin Mendekati US$95 Ribu, Apakah Level US$100 Ribu Bisa Ditembus?
Harga Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan penguatan signifikan, mendekati angka US$95.000 pada perdagangan Rabu sore (23/04). Pola grafik dan indikator teknikal…
Harga Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan penguatan signifikan, mendekati angka US$95.000 pada perdagangan Rabu sore (23/04). Pola grafik dan indikator teknikal…