Keputusan The Fed Tahan Suku Bunga – Pada 7 Mei 2025, Federal Reserve (The Fed) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,50% untuk keempat kalinya berturut-turut. Komite FOMC menegaskan akan terus mengawasi data ekonomi dan risiko ke depan sebelum menentukan langkah kebijakan selanjutnya. Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi meningkat akibat kebijakan tarif yang berubah-ubah, meski “aktivitas ekonomi tetap solid”. Langkah menahan suku bunga ini sudah banyak diperkirakan pasar, meski ada desakan dari Presiden AS Donald Trump agar Powell segera menurunkannya. The Fed menegaskan bahwa pendekatannya berbasis data, dan mereka siap menyesuaikan kebijakan jika risiko menonjol.
Baca Juga : Trump Tower Dubai Tawarkan Kondominium Mewah Bisa Dibeli dengan Bitcoin
Reaksi Pasar Kripto dan Harga Bitcoin
Keputusan The Fed ternyata memicu reli kuat di pasar kripto. Harga Bitcoin naik tajam setelah pengumuman, melewati US$98.000 dan hampir menyentuh ambang psikologis US$100.000. Beberapa jam setelah pengumuman, Bitcoin diperdagangkan di sekitar US$96.500, naik 1,7% dalam satu jam. Kemudian, pada sesi lanjutan, Bitcoin sempat menembus level US$99.000 – tertinggi sejak Februari 2025. Secara keseluruhan, dalam pekan terakhir Bitcoin sudah melonjak sekitar 22%, seiring sentimen pasar yang “sangat optimis” pasca-Fed. Aset kripto lainnya juga menguat; misalnya Ether dan banyak altcoin ikut terkerek naik. Aksi beli tersebut dipicu sentimen bahwa suku bunga AS bakal stabil atau turun, sehingga menghidupkan kembali minat investor terhadap aset berisiko seperti kripto. Analis memperingatkan bahwa kenaikan ini perlu didukung fundamental, karena sentimen pasar bisa terlalu optimis.
Analisis Teknikal Bitcoin
Dari sisi teknikal, Bitcoin menunjukkan pola bullish yang menguat. Menurut analis FX Leaders, Bitcoin berhasil menembus garis tren turun di kisaran sekitar US$97.200, membalikkan tekanan sebelumnya. Saat ini harga berada di atas moving average 100-jam dan level Fibonacci 23,6% dari kenaikan terbarunya, dengan indikator MACD dan RSI di zona positif. Kondisi ini mengindikasikan momentum bullish yang kuat. Level resistensi kunci Bitcoin kini berada di sekitar US$98.800 dan US$99.500 sebelum menguji psikologis US$100.000. Jika Bitcoin mampu menembus level tersebut, beberapa analis memprediksi harga bisa melanjutkan rally menuju rekor tertingginya (sekitar US$109.000). Sebaliknya, jika terjadi koreksi, support terdekat berada di sekitar US$95.000–US$96.000 sebagai penopang pertama.
Pernyataan The Fed dan Pression Politik
Dalam konferensi pers pasca-rapat, Powell menyoroti “tingkat ketidakpastian yang tinggi” akibat dinamika kebijakan Trump, terutama terkait tarif impor. Ia menegaskan ekonomi AS tetap kokoh, tetapi “turunnya kepercayaan” konsumen dan bisnis dapat menekan pertumbuhan. Powell juga menyinggung bahwa kebijakan tarif yang sedang di ambil pemerintah AS menimbulkan tekanan inflasi tambahan dan memperlambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dengan kata lain, The Fed memberi sinyal bahwa mereka tidak bisa hanya fokus pada inflasi tanpa memperhatikan pelemahan ekonomi yang dipicu kebijakan perdagangan global. Powell menolak tekanan Trump untuk pangkas suku bunga, menegaskan keputusan tetap berbasis data ekonomi.
Kebijakan Moneter dan Aset Berisiko
Secara historis, kebijakan The Fed sangat memengaruhi pasar aset berisiko. Suku bunga tinggi cenderung mengurangi daya tarik investasi spekulatif, sedangkan pelonggaran atau penahanan suku bunga memicu keinginan mengambil risiko lebih besar. Bankrate mencatat, “suku bunga tinggi menakut-nakuti investor dari aset berisiko seperti kripto, dan penurunan suku bunga akan dipandang positif oleh komunitas investor kripto”. Keputusan Fed menahan suku bunga memicu aliran modal kembali ke kripto, mengisyaratkan akhir tren pengetatan. IMF mencatat korelasi kripto dan saham meningkat, membuat Bitcoin berperilaku lebih seperti aset spekulatif biasa. Artinya, ketika pasar saham menguat karena kebijakan moneter longgar, kripto pun ikut terangkat. Di satu sisi, para investor kripto kini lebih optimistis; namun di sisi lain, hubungan erat ini menunjukkan kripto tidak lagi berfungsi sebagai aset lindung nilai bebas risiko.
Reaksi Pasar Saham dan Obligasi
Respons pasar saham terhadap keputusan Fed juga positif. Pasar AS menutup perdagangan hari Rabu kemarin dengan kenaikan moderat: indeks S&P 500 naik sekitar 0,43%, Nasdaq +0,27%, dan Dow Jones +0,70%. Investor menilai sinyal “ekonomi kuat” dari Fed sebagai kabar baik, sehingga mengangkat sentimen pasar. Sejumlah saham siklikal dan konsumer menguat, meski sektor teknologi sedikit tertahan oleh hasil kuartal bervariasi. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS justru menurun setelah pengumuman Fed. Permintaan obligasi naik karena investor mencari aset aman setelah kebijakan ekonomi lebih jelas, menekan yield obligasi. Nilai tukar Dolar AS menguat karena suku bunga stabil, menjadikannya instrumen investasi yang lebih menarik.
Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Dalam jangka pendek, keputusan Fed menahan suku bunga memberikan dorongan positif bagi pasar keuangan. Aset berisiko seperti kripto dan saham mendapat “angin segar” dari stabilnya biaya pinjaman, sehingga Bitcoin melanjutkan reli lanjutan. The Fed di prediksi memangkas suku bunga ke 3,6% pada akhir 2025, menurut analis. Jika prediksi ini benar, maka iklim moneter yang lebih longgar akan semakin menopang kenaikan harga kripto dan aset lainnya di sisa tahun ini. Namun, para ekonom juga memperingatkan agar investor tidak terlena. Reli pasar kripto saat ini, menurut Nansen, membutuhkan konfirmasi fundamental yang lebih kuat. Momentum bullish saat ini “kurang asimetris” artinya ruang kenaikan tak seluas sebelumnya.
Dalam jangka panjang, dampak keputusan ini bergantung pada perkembangan inflasi dan geopolitik. Jika perang dagang mereda dan inflasi menurun stabil, pasar akan semakin yakin pada penurunan suku bunga, yang berpotensi memicu reli berkelanjutan ke aset kripto dan saham. Sebaliknya, jika ketegangan perdagangan memburuk atau inflasi kembali melesat, The Fed mungkin harus tetap agresif, dan aset berisiko bisa menghadapi koreksi. Keputusan Fed mendukung sentimen risk-on jangka pendek, tapi prospek jangka panjang tergantung data ekonomi dan kebijakan global.
Sumber: Data harga kripto dari CoinGecko dan CoinMarketCap; rilis resmi The Fed; laporan CNBC, Reuters, Decrypt, Kompas, Warta Ekonomi dan analisis FX Leaders.