Bhutan, negara kecil di Asia Selatan tanpa akses laut dan tanah subur, menghadapi krisis ekonomi yang mendalam. Krisis ini diperparah oleh kekurangan tenaga kerja akibat migrasi penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Bhutan mulai menambang Bitcoin sejak 2019 sebagai upaya mencari sumber pendapatan baru.
Pada 2023, Bhutan menjual Bitcoin senilai US$100 juta untuk menaikkan gaji pegawai negeri dan mengurangi angka pengunduran diri. Dampaknya terlihat pada kuartal pertama 2024, di mana pengunduran diri pegawai negeri menurun menjadi 500, jauh lebih sedikit dibandingkan 1.900 pegawai yang mengundurkan diri pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kini, Bitcoin yang dimiliki Bhutan bernilai lebih dari US$600 juta, sekitar 30% dari PDB negara tersebut. Raja Bhutan, Jigme Khesar Namgyel Wangchuck, telah mendorong negara untuk berinvestasi dalam infrastruktur digital. Dengan menggunakan surplus tenaga air untuk menambang, Bhutan memastikan proses ini tetap ramah lingkungan dan berkelanjutan.