Grafik ini menggambarkan perbandingan biaya listrik break-even (dalam $/kWh) dari berbagai model ASIC Bitcoin miner, seperti S17, S19, S19XP, S19XP Hydro, dan S21, dengan hashprice ($/TH/s) sebagai pembanding.
Pada sumbu kiri grafik, kita dapat melihat hashprice, yang menunjukkan pendapatan yang diperoleh miner setiap detik. Sementara itu, sumbu kanan menggambarkan harga listrik break-even yang diperlukan untuk menjaga profitabilitas.
Dari grafik ini, kita dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar model ASIC baru, seperti S19XP dan S21, tetap dapat menghasilkan keuntungan di zona industri dengan biaya listrik yang rendah, namun mengalami tekanan berat saat beroperasi dengan harga listrik ritel yang lebih tinggi.
Hal ini menandakan bahwa ketika hashprice menurun, hanya pemain besar dengan biaya listrik rendah yang bisa tetap bertahan. Sementara itu, miner kecil dengan biaya listrik tinggi akan kesulitan menjaga profitabilitas mereka.
Baca Juga : Analisis Perilaku Miner: Korelasi NUPL, Outflow, dan Harga Bitcoin
Pahami bahwa postingan ini hanya merupakan analisis internal dan bukan saran investasi. Kami dari Akademi Crypto tidak terafiliasi atau berinvestasi dalam berbagai proyek yang dibahas. Analisis ini hanya untuk tujuan edukasi.
Data sumber: CryptoQuant.
2 thoughts on “Analisis Break-Even Bitcoin Miner: Tantangan Profitabilitas di Tengah Penurunan Hashprice”
Comments are closed.