Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa penambangan Bitcoin (BTC) berkontribusi terhadap polusi udara yang memengaruhi hampir 2 juta orang di AS. Polusi ini berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang mendukung aktivitas penambangan di kota-kota besar seperti New York, Houston, dan daerah perbatasan Illinois-Kentucky.
Studi yang dipimpin oleh Dr. Francesca Dominici dari T.H. Chan School of Public Health, Harvard University, menemukan bahwa penambangan Bitcoin di satu negara bagian meningkatkan beban pembangkit listrik di negara bagian lain, menyebabkan polusi lintas batas. Hal ini terlihat, misalnya, antara North Carolina dan Illinois.
Ahli lingkungan mendorong Environmental Protection Agency (EPA) untuk menetapkan peraturan baru terkait polusi udara dan mendorong sektor penambangan untuk beralih ke lokasi yang lebih ramah lingkungan. Dengan hashrate Bitcoin yang terus meningkat, penambangan ini menjadi tantangan bagi tujuan iklim AS, mengingat dampak besar terhadap konsumsi energi dan lingkungan.
Pentingnya regulasi dan inovasi teknologi untuk mengurangi dampak ini semakin mendesak demi melindungi kesehatan dan keberlanjutan lingkungan.