CEO Tesla, Elon Musk, mencatatkan lonjakan kekayaan sebesar US$36 miliar atau sekitar Rp603,8 triliun dalam 24 jam terakhir. Kenaikan ini terjadi setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan penundaan tarif impor selama 90 hari untuk sejumlah negara, kecuali China.
Sebagai hasilnya, kekayaan Musk meningkat 8,3% menjadi US$326 miliar, menempatkannya di puncak Bloomberg Billionaires Index. Selain Musk, beberapa miliarder lain seperti CEO Meta Mark Zuckerberg dan CEO Nvidia Jensen Huang juga mengalami peningkatan kekayaan.
Mayoritas kekayaan Musk berasal dari berbagai aset, terutama saham Tesla yang melonjak 22,7%. Meski begitu, puncak tertinggi kekayaannya tercatat pada akhir 2024 dengan nilai US$486 miliar, sehingga kekayaannya masih turun 33% karena dampak dari isu tarif.
Musk juga diketahui memiliki hubungan dekat dengan Trump, bahkan menjabat sebagai Kepala Department of Government Efficiency (D.O.G.E), yang memicu berbagai reaksi di kalangan masyarakat AS.