Data terbaru dari CryptoQuant mengungkapkan bahwa sekitar 25,8% dari total pasokan Bitcoin (BTC), atau sekitar 5,1 juta keping, sedang mengalami kerugian, dengan harga pasar berada di bawah harga beli para pemiliknya.
Penurunan ini terjadi setelah harga Bitcoin sempat anjlok hingga sekitar US$74 ribu pada Senin (07/04) sore.
Meskipun angka ini terlihat besar dan mencemaskan, kondisi serupa sebenarnya telah terjadi beberapa kali sepanjang tahun 2024. Contohnya, pada 22 Januari 2024, sekitar 24,1% atau 4,72 juta BTC juga berada dalam keadaan merugi.
Pada 6 Juli 2024, angka tersebut tercatat sebesar 22,4%, dengan jumlah 5,13 juta BTC. Bahkan pada 5 Agustus dan 6 September 2024, angka tersebut mencapai level tertinggi 27,5% dan 29,9%.
Ini menunjukkan bahwa meskipun signifikan, kondisi ini sebenarnya adalah bagian dari siklus pasar crypto yang normal.