Menurut analisis dari Bloomberg Economics, proyeksi ekonomi global yang diperkirakan akan menghasilkan US$115 triliun terancam guncangan besar setelah pengumuman tarif oleh Presiden AS, Donald Trump, untuk lebih dari 60 negara mitra dagang.
Namun, tarif yang dikenakan oleh Trump bukan satu-satunya faktor yang memicu ketegangan. China juga telah menanggapi dengan tarif 34% terhadap barang-barang AS, dan ketegangan semakin memanas ketika Trump mengancam akan menaikkan tarif menjadi 50% sebagai balasan.
Pasar perdagangan dan hubungan ekonomi global menunjukkan bahwa China diprediksi akan menggantikan posisi pasar AS yang menurun, meskipun dampak dari kebijakan tarif Trump dapat semakin memperburuk situasi jika China terus membalas.
Ekonom Richard Baldwin memperingatkan bahwa dampak dari kebijakan AS akan lebih parah terhadap ekonomi China, yang kemungkinan akan memicu negara-negara besar lainnya untuk mengenakan tarif terhadap China. Namun, ia mencatat bahwa ekonomi global masih memiliki harapan karena 85% perdagangan global diwakili oleh negara-negara yang berusaha menjaga sistem perdagangan yang stabil.
