Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang paling terkena dampak dari kebijakan tarif yang diberlakukan terhadap negara mitra dagangnya. Setelah pengumuman tarif oleh Presiden Donald Trump pada Rabu (02/04), indeks ekuitas berjangka AS anjlok lebih dari 4%, menandai penurunan signifikan.
Pada hari Kamis (03/04), indeks dolar AS juga merosot 1,9%, mencatatkan penurunan terburuk dalam dua tahun terakhir. Imbal hasil Treasury 10 tahun turun ke level terendah sejak Oktober, semakin memperburuk sentimen pasar terhadap dolar.
Ray Attrill, Kepala Strategi Valuta Asing di National Australia Bank, menjelaskan bahwa ketidakpastian pertumbuhan ekonomi AS akibat tarif dan penurunan lebih lanjut di pasar saham membuat dolar AS kehilangan dukungan sebagai mata uang cadangan yang aman.
Sementara itu, Indeks Stoxx Europe 600 turun 1,9%, dan euro menguat 2,2% terhadap dolar, mencapai level tertinggi sejak Oktober. Di Asia, indeks saham juga turun 1,7%, namun yen Jepang menguat 1,9% terhadap dolar AS.