Microsoft baru-baru ini mengumumkan penundaan rencana ekspansi pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Keputusan ini diambil akibat turunnya permintaan serta berbagai tantangan konstruksi yang dihadapi.
Namun, penundaan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di beberapa negara lainnya, termasuk Inggris, Australia, serta dua negara bagian di Amerika Serikat, yaitu Wisconsin dan Illinois.
Microsoft mengonfirmasi bahwa meskipun rencana ini tertunda, mereka tetap memiliki komitmen untuk memastikan kapasitas pusat data yang memadai di lokasi yang tepat, tetapi tidak memberikan komentar lebih lanjut terkait alasan tersebut.
Sebelumnya, pada Januari 2025, Microsoft dikabarkan berencana untuk menginvestasikan dana sebesar US$80 miliar atau sekitar Rp1,3 kuadriliun untuk membangun pusat data AI di seluruh dunia. Rencana ini bertujuan untuk mendukung pesatnya perkembangan teknologi AI, yang memerlukan pusat data berkapasitas besar.