Larry Fink, CEO BlackRock, menyatakan bahwa Bitcoin bisa mengambil alih posisi dolar AS sebagai mata uang cadangan global. Dalam surat tahunan kepada pemegang saham pada 2025, Fink menyoroti Bitcoin sebagai inovasi disruptif yang dapat menimbulkan risiko geopolitik jika pemerintah AS gagal mengatasi masalah utang dan defisit.
“Jika AS tidak mengontrol utangnya dan defisit terus meluas, dolar AS berisiko kehilangan posisinya karena aset digital seperti Bitcoin,” ujar Fink. Perusahaan manajemen investasi ini mengingatkan bahwa jika Bitcoin semakin dipandang sebagai penyimpan nilai jangka panjang yang lebih stabil daripada dolar, hal ini bisa melemahkan dominasi finansial AS.
Fink menggambarkan Bitcoin bukan hanya sebagai aset spekulatif atau penyimpan nilai, melainkan juga sebagai pelindung terhadap ketidakstabilan ekonomi global.