Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Zafrul Abdul Aziz, mengungkapkan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) telah meminta Malaysia untuk lebih memperketat kontrol terhadap pengiriman chip Nvidia. Hal ini dilakukan untuk memastikan chip-chip tersebut tidak jatuh ke tangan yang salah, terutama China.
“Mereka meminta kami untuk memastikan bahwa server berakhir di pusat data yang tepat dan tidak berpindah ke lokasi lain (seperti China),” ujar Aziz.
Tindakan ini diambil sebagai langkah pencegahan, karena AS khawatir chip Nvidia yang berteknologi canggih bisa dimanfaatkan oleh China untuk kepentingan militer. AS bahkan telah mengancam untuk memberlakukan pembatasan ekspor chip ke China. Fokus AS juga meliputi wilayah-wilayah seperti Asia Tenggara dan Timur Tengah, yang dianggap bisa menjadi jalur perantara untuk pengiriman chip ke China.