BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, kini menjadi pemain kunci dalam investasi Bitcoin. Langkah-langkah perusahaan ini – dari meluncurkan ETF Bitcoin spot hingga pembelian BTC bernilai ratusan juta dolar – telah mengubah lanskap pasar kripto. Investor institusional tampak semakin percaya diri mengikuti jejak BlackRock. Artikel editorial ini mengupas strategi investasi di sektor kripto (khususnya Bitcoin), peran ETF spot Bitcoin seperti iShares Bitcoin Trust (IBIT) dan pengaruhnya, dampak pembelian besar-besaran BlackRock terhadap harga serta sentimen pasar, konsistensi BlackRock dalam mengakumulasi aset digital, hingga analisis pembelian terbaru senilai US$232 juta (2.240 BTC) beserta implikasi pergerakan harga Bitcoin di level US$102 ribu.
Strategi Investasi BlackRock di Sektor Kripto dan Bitcoin
BlackRock awalnya bersikap skeptis terhadap Bitcoin. CEO Larry Fink pada 2017 bahkan menyebut Bitcoin hanya menunjukan “tingginya permintaan pencucian uang”. Namun, memasuki akhir dekade 2020-an, sikap BlackRock berbalik lebih terbuka seiring meningkatnya minat institusi terhadap Bitcoin dan tekanan makroekonomi seperti inflasi. Perusahaan ini secara bertahap merancang strategi investasi kripto yang terukur. Pada Januari 2021 BlackRock mengajukan izin kepada SEC agar dua dananya bisa berinvestasi dalam futures Bitcoin. Langkah ini menandai awal “mencoba-coba” Bitcoin secara langsung. Selanjutnya, Agustus 2022, BlackRock bermitra dengan Coinbase untuk menyediakan akses perdagangan kripto bagi klien institusional melalui platform Coinbase Prime.
Perubahan strategi BlackRock semakin nyata ketika pada Juni 2023 perusahaan mengejutkan pasar dengan mengajukan aplikasi ETF Bitcoin spot – sebuah isyarat keyakinan terhadap masa depan jangka panjang Bitcoin. Aplikasi ini menyertakan Coinbase sebagai mitra pengawasan guna menjawab kekhawatiran regulator tentang potensi manipulasi. Hasilnya, regulator AS akhirnya menyetujui beberapa ETF Bitcoin spot, termasuk iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock. Alih-alih membeli BTC secara diam-diam di neraca, BlackRock memilih strategi menyediakan produk investasi terstruktur. Peluncuran IBIT pada Januari 2024 menjadi langkah krusial yang jitu: BlackRock menawarkan eksposur Bitcoin dalam kerangka yang di atur regulator, sehingga investor tradisional merasa lebih nyaman. Strategi ini mencerminkan pendekatan yang hati-hati namun progresif – mengintegrasikan Bitcoin ke portofolio tradisional secara bertahap dan terukur, misalnya dengan merekomendasikan alokasi kecil (sekitar 1-2%) ke Bitcoin dalam model portofolio investasi mereka. Dengan demikian, BlackRock berhasil menjembatani dunia finansial konvensional dan aset kripto tanpa mengabaikan prinsip pengelolaan risiko.
Baca Juga : BlackRock Luncurkan Saham Digital Blockchain Senilai US$150 Miliar
Peran ETF Spot Bitcoin (IBIT) dan Pengaruhnya terhadap Pasar
Keberadaan ETF Bitcoin spot seperti IBIT berperan besar dalam mendorong adopsi kripto. IBIT milik BlackRock merupakan ETF berbasis Bitcoin fisik yang di perdagangkan di bursa layaknya saham biasa. Produk ini memungkinkan investor mendapatkan eksposur langsung ke harga Bitcoin tanpa harus membeli atau menyimpan BTC secara on-chain. Dampaknya sangat signifikan: ETF teregulasi menurunkan hambatan masuk bagi investor institusi maupun ritel, karena memberikan cara mudah dan aman untuk berinvestasi di Bitcoin. Munculnya produk seperti IBIT “memudahkan masyarakat umum” berinvestasi Bitcoin dan mengurangi kerumitan teknis penyimpanan aset digital.
Sejak di luncurkan, IBIT langsung menarik minat luar biasa. ETF ini dengan cepat mengumpulkan dana miliaran dolar dan tumbuh menjadi salah satu ETF Bitcoin terbesar di Amerika Serikat. Peluncuran IBIT menjadi salah satu debut ETF tersukses, mendorong miliaran dolar masuk ke pasar kripto lewat produk BlackRock. Arus modal raksasa ini mengubah pola rotasi investasi di sektor kripto. Setiap pembelian ETF IBIT mendorong BlackRock membeli Bitcoin setara nilainya, sehingga meningkatkan permintaan riil terhadap aset tersebut. Hal ini menciptakan efek positif pada harga BTC di pasar spot karena suplai yang beredar berkurang ketika BTC tersimpan dalam kas ETF. Selain itu, keberhasilan IBIT memberikan legitimasi tambahan bagi Bitcoin. Kehadiran ETF spot dari BlackRock membuat Bitcoin semakin dipercaya investor tradisional sebagai aset investasi yang sah dan aman. IBIT menjadi katalis penting, memperkuat infrastruktur kripto dan mendorong partisipasi luas yang berdampak pada harga dan likuiditas Bitcoin.
Dampak Pembelian Besar BlackRock terhadap Harga Bitcoin dan Sentimen Investor
Pembelian Bitcoin dalam jumlah besar oleh BlackRock – terutama melalui arus masuk ke ETF-nya – memiliki pengaruh nyata terhadap harga dan sentimen pasar. Ketika BlackRock memborong Bitcoin, pasar menangkap sinyal kepercayaan dari pemain institusional terbesar. Akibatnya, sentimen investor cenderung membaik. Arus masuk dana ETF yang berkelanjutan sering di artikan sebagai indikasi sentimen bullish dan potensi momentum kenaikan harga. Lonjakan permintaan institusional semacam ini memberikan fondasi yang lebih kokoh bagi pasar Bitcoin; dana besar dari BlackRock berperan sebagai katalis stabilitas dan bahkan mendorong harga naik.
Contoh konkret terjadi pertengahan Mei 2025: setelah sempat terjadi aliran keluar modal dari produk kripto di hari-hari sebelumnya, masuknya dana segar dipimpin oleh BlackRock memicu pembalikan sentimen yang positif. Dalam satu hari, IBIT menyerap ratusan juta dolar, menandai berlanjutnya tren akumulasi institusional. Bitcoin yang sempat terkoreksi berhasil mempertahankan level psikologis kunci (di atas US$100.000) di tengah kabar melanjutkan pembelian. Selain itu, berita BlackRock menambah Bitcoin dalam jumlah besar sering menarik perhatian media arus utama. Hal ini mempengaruhi perilaku investor ritel: banyak yang menganggap langkah BlackRock sebagai validasi bahwa Bitcoin layak di miliki jangka panjang. Rasa takut ketinggalan (FOMO) pun meningkat ketika melihat “smart money” masuk. Pembelian BlackRock saat pasar lesu menandakan pemain besar melihat peluang harga murah, mencerminkan optimisme terhadap prospek Bitcoin. Secara keseluruhan, aksi beli besar BlackRock memperkuat kepercayaan pasar dan menjaga tren positif harga Bitcoin di tengah volatilitas.
Riwayat dan Konsistensi BlackRock dalam Akumulasi Bitcoin
BlackRock tidak terjun ke Bitcoin secara mendadak, melainkan melalui perjalanan bertahap dan kini konsisten mengakumulasi BTC. Setelah sejumlah inisiatif awal sejak 2021, puncaknya adalah peluncuran IBIT pada 2024 yang memberi BlackRock mekanisme rutin untuk terus menambah kepemilikan Bitcoin. Data on-chain dan catatan arus ETF menunjukkan secara konsisten membeli BTC hampir setiap hari, dengan aliran masuk harian mencapai puluhan juta dolar. Bahkan, laporan menunjukkan BlackRock membeli Bitcoin senilai sekitar US$216,7 juta hanya dalam satu hari di akhir April 2025. Frekuensi dan skala pembelian ini menegaskan komitmen terhadap aset digital utama tersebut.
Dari segi jumlah, akumulasi BlackRock kini sangat besar. Berdasarkan data intelijen Arkham, BlackRock saat ini menggenggam lebih dari 567.000 BTC dengan nilai sekitar US$47,8 miliar. Jumlah ini menjadikan BlackRock salah satu pemegang Bitcoin terbesar di dunia. Portofolio kripto BlackRock mencakup Ether dan USDC, namun fokus utamanya tetap pada Bitcoin sebagai penyimpan nilai digital utama. Konsistensi akumulasi tampak bahkan di tengah gejolak pasar. BlackRock tetap memasukkan IBIT dalam model portofolio investasinya pada Februari 2025, ketika volatilitas tinggi dan kondisi makroekonomi tidak pasti. Artinya, meski pasar sempat di landa koreksi, BlackRock tidak mundur dari strateginya. Langkah ini justru membuka peluang investor pasif ikut memiliki Bitcoin melalui alokasi portofolio tersebut, mendorong arus masuk lebih lanjut. Keteguhan dalam mengumpulkan Bitcoin, terlepas dari naik-turun jangka pendek, mencerminkan pandangan jangka panjang yang bullish. Konsistensi ini menunjukkan Bitcoin sebagai aset utama institusi, menjaga kepercayaan investor dan memperkuat posisinya di pasar keuangan.
Pembelian Terbaru: 2.240 BTC Senilai US$232 Juta dan Inflow Total US$45 Miliar
Baru-baru ini, melalui ETF IBIT kembali membuat gebrakan dengan memborong 2.240 BTC dalam satu hari perdagangan, senilai sekitar US$232,9 juta. Ini merupakan aliran masuk bersih harian terbesar yang tercatat di antara ETF Bitcoin yang terdaftar di AS pada periode tersebut – menegaskan dominasi BlackRock dalam menarik dana investor ke Bitcoin. Berkat pembelian masif tersebut, total aliran masuk bersih historis IBIT kini mencapai sekitar US$45,01 miliar. Angka fantastis ini di capai hanya dalam kurun sekitar satu setengah tahun sejak peluncuran ETF, menunjukkan betapa agresif dan konsistennya akumulasi Bitcoin oleh BlackRock.
Sebagai perbandingan, ETF Fidelity (FBTC) mencatat inflow US$36 juta per hari dan total inflow historis US$11,65 miliar. Dominasi IBIT jelas terlihat – porsi BlackRock jauh melampaui pesaing terdekatnya. Dengan kata lain, BlackRock menjadi motor utama gelombang investasi institusional ke Bitcoin belakangan ini. Pembelian BTC sebesar US$232 juta dalam sekali langkah turut memberikan dampak pada dinamika pasar. Dana besar tersebut diwujudkan lewat pembelian BTC oleh kustodian ETF, berpotensi menyerap pasokan besar di pasar Bitcoin. Akibatnya, tekanan beli dapat menahan laju penurunan harga atau bahkan mendorong kenaikan, tergantung kondisi likuiditas pasar saat itu. Para analis melihat aksi ini sebagai sinyal kuat bahwa permintaan high-net-worth dan institusi terhadap Bitcoin masih jauh dari jenuh. Inflow US$45 miliar ke IBIT menunjukkan masuknya dana besar ke kripto, mendorong naiknya kapitalisasi pasar Bitcoin. Pembelian besar BlackRock menegaskan perannya sebagai akumulator utama Bitcoin dan katalis penting dalam pergerakan harga pasar ke depan.
Pergerakan Harga Bitcoin Saat Pembelian: US$102.560 (Turun 1,17%) dan Interpretasi Tren
Menariknya, pada saat BlackRock menambah 2.240 BTC ke dalam IBIT, harga Bitcoin berada di kisaran US$102.000 per koin dan justru terkoreksi sekitar 1% dalam 24 jam terakhir. Penurunan harian 1% ini menunjukkan sedikit aksi ambil untung oleh sebagian pelaku pasar tepat ketika harga BTC berada di level tinggi enam digit. Namun, data pasar mengindikasikan bahwa tren utama tetap optimistis. Meskipun harga spot sempat melemah, indikator derivatif justru berpihak pada bull. Misalnya, funding rate Bitcoin di pasar futures tetap positif, menandakan trader bersedia membayar premi untuk mempertahankan posisi long. Ketika funding rate berada di wilayah positif, artinya lebih banyak trader yakin harga akan naik (mereka mau membayar bunga untuk long), sebuah sinyal pasar yang bullish. Selain itu, aktivitas di pasar opsi juga menunjukkan minat lebih besar pada kontrak call (hak beli) ketimbang put (hak jual), pertanda bahwa banyak investor memposisikan diri untuk potensi kenaikan harga Bitcoin dalam waktu dekat.
Dengan kata lain, meski harga terkoreksi sedikit, para pelaku pasar besar tidak mundur. BlackRock membeli Bitcoin di atas US$100 ribu saat koreksi 1%, menandakan keyakinan kuat bahwa penurunan hanya sementara. Analis melihat aksi ini sebagai strategi “buy the dip” – investor institusi memanfaatkan koreksi kecil untuk masuk, bertaruh pada pemulihan dan kenaikan jangka panjang. Selama Bitcoin mampu bertahan di atas level psikologis US$100.000 dan aliran modal institusional terus mengalir, tren keseluruhan tampak masih positif. Penurunan 1,17% dapat dianggap sebagai konsolidasi sehat setelah reli, bukan pembalikan arah. Oleh karena itu, pembelian besar BlackRock di tengah koreksi minor justru memperkuat pandangan bahwa tren Bitcoin tetap naik. Permintaan institusi dan dukungan BlackRock memperkuat sentimen bullish, mendorong harga Bitcoin naik ke level lebih tinggi ke depannya.
Simpulannya
strategi agresif BlackRock di sektor kripto – melalui ETF Bitcoin spot dan akumulasi konsisten – telah memberikan legitimasi dan dorongan baru bagi pasar Bitcoin. Pembelian BTC bernilai ratusan juta dolar oleh BlackRock tidak hanya memengaruhi dinamika pasokan-permintaan, tetapi juga psikologi pasar. Dengan BlackRock di belakang kemudi, investor kian percaya bahwa Bitcoin bukan tren sesaat, melainkan aset strategis jangka panjang. Pasar kripto kini memasuki fase baru di mana gerak-gerik institusi raksasa menjadi penentu arah, dan sejauh ini arahnya condong ke atas, seiring BlackRock terus menumpuk Bitcoin.