Latar Belakang Virtuals Protocol dan Teknologi AI-nya
Virtuals Protocol (VIRTUAL) adalah platform blockchain yang menggabungkan teknologi kecerdasan buatan dengan DeFi. Menurut Messari, Virtuals (dulunya Path DAO) berjalan di jaringan layer-2 Base dan memungkinkan pengguna membangun, meluncurkan, dan menghasilkan pendapatan dari agen-agen AI tanpa memerlukan keahlian teknis khusus. Proyek ini merubah agen-agen AI menjadi aset token sehingga kepemilikan dan pendapatannya dapat di bagi bersama (co-ownership) oleh komunitas pengguna. Token Virtuals Protocol di gunakan untuk tata kelola (governance), penyediaan likuiditas, dan pembentukan agen baru di ekosistem, sehingga peserta mendapat insentif dalam pengembangan AI. Agen AI Virtuals dapat mengelola dompet kripto dan memberi tip ke pengguna media sosial untuk meningkatkan interaksi. Berawal dari ekosistem Base, tim Virtuals mengumumkan ekspansi ke blockchain Solana pada akhir Januari 2025, memperluas jangkauan proyek ini ke hub AI lainnya. Latar belakang tersebut menegaskan Virtuals sebagai salah satu pionir yang menjembatani dunia AI dan blockchain secara inovatif.
Baca Juga : Virtual Protocol Alami Lonjakan Lebih dari 90% dalam Sepekan Terakhir
Selain itu, platform ini sudah menarik pengembang membuat banyak agen AI dengan berbagai fungsi. Beberapa agen populer di ekosistem Virtuals, seperti AIXBT (token analisis pasar) dan Tracy.AI (agen game), mendemonstrasikan beragam aplikasi agen AI. Keunikan utama Virtuals adalah model revenue-sharing – pemilik token agen mendapat bagian dari pendapatan yang di hasilkan agen tersebut. Dengan teknologi AI terdesentralisasi ini, Virtuals membentuk semacam “ekonomi agen AI” yang baru. Walau konsepnya canggih, penciptaan agen-agennya terus di uji di pasar; laporan terbaru justru menunjukkan peluncuran token agen baru menurun drastis pada awal 2025. Virtuals berambisi memadukan AI dan blockchain untuk menciptakan ekosistem ekonomi digital baru dalam konteks lonjakan harga terkini.
Alasan Penurunan Harga Sebelumnya termasuk Dampak Tarif
Sebelum rally terbaru, VIRTUAL sempat mengalami koreksi tajam. Beberapa faktor berikut menjadi penyebab utama penurunan tersebut:
- Kondisi Makro Negatif & Tarif Perdagangan: Pengumuman kebijakan tarif AS (misalnya tarif 10% untuk impor Cina dan 25% untuk barang Meksiko/kanada) memicu sentimen risk-off global dan menjatuhkan pasar kripto secara luas. Saat itu, VIRTUAL termasuk salah satu yang terpukul berat; misalnya dalam satu sesi token ini turun lebih dari 15% seiring jatuhnya aset-aset AI lain.
- Penurunan Pendapatan Virtuals: Laporan media kripto mencatat pendapatan harian Virtuals anjlok drastis. AInvest melaporkan pendapatan harian platform ini menurun hingga hanya beberapa ratus dolar (dari ratusan ribu sebelumnya) karena pasar AI melemah, di tambah kebijakan baru seperti penahanan pajak token untuk pengembang. Cointelegraph juga menyebut pendapatan Virtuals yang semula mencapai ~$1 juta per hari (awal Januari) terjun ke bawah ~$35.000 per hari akhir Februari. Penurunan pendapatan ini memperlihatkan turunnya aktivitas dan minat di ekosistem.
- Volatilitas Listing Bursa: Dinamika listing baru menciptakan lonjakan sementara yang cepat teredam. Contoh, pengumuman listing VIRTUAL di bursa Korea Upbit (pasangan KRW, USDT, BTC) akhir Januari sempat mendorong harga melonjak ke $2,61. Namun reli tersebut segera terkoreksi, dan harga kembali turun ke kisaran ~$1,30 dalam waktu singkat. Pola serupa terjadi beberapa kali, di mana berita positif menyebabkan pump sesaat lalu di ikuti profit taking.
Kumulatif faktor di atas menjelaskan mengapa VIRTUAL sempat jatuh ke level sekitar $0,55 sebelum akhirnya rebound. Meski sempat tertekan, kondisi pasar perlahan membaik menuju akhir kuartal I 2025. Penurunan tersebut menjadi latar penting bagi lonjakan baru-baru ini. Selanjutnya, lonjakan harga Bitcoin ke level tertinggi beberapa bulan menciptakan momentum yang membawa keuntungan bagi banyak altcoin, termasuk VIRTUAL.
Kaitan Kenaikan VIRTUAL dan Reli Bitcoin ke $103.000
Lonjakan harga VIRTUAL baru-baru ini juga di pengaruhi oleh reli pasar kripto yang lebih luas, terutama kenaikan kuat Bitcoin. Pada 9 Mei 2025, harga Bitcoin menembus level psikologis $100.000 dan sempat menyentuh sekitar $103.000. Kenaikan ini di dorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga AS dan optimisme kesepakatan perdagangan internasional. Sentimen positif di pasar tradfi tersebut mengalir ke pasar kripto. Sebagai hasilnya, mayoritas altcoin ikut menguat: Ethereum misalnya naik sekitar 20%, dan koin-koin lainnya outperform pasar umum. Sementara Cointelegraph tidak menyebut Virtuals Protocol secara eksplisit, efek ini jelas terasa luas. Virtuals Protocol pun menjadi salah satu penerima manfaat dari gelombang bullish tersebut. Investor yang semula ragu mulai kembali mencari peluang di aset-aset teknologi seperti VIRTUAL seiring keyakinan terhadap kripto menguat. Dengan kata lain, momentum kenaikan Bitcoin ke $103K telah meningkatkan kepercayaan pasar kripto secara keseluruhan, sehingga altcoin AI seperti VIRTUAL juga mendapatkan dorongan permintaan dan harga.
Analisis Pasar dan Sentimen Komunitas terhadap VIRTUAL
Gambar di atas adalah grafik harga harian VIRTUAL (garis hijau = EMA20, biru = EMA50) yang di ambil dari TradingView (Bitget). Terlihat pola ascending channel sejak akhir April 2025, menandakan tren naik yang kuat. Grafik historis juga menunjukkan tren naik agresif: menurut analisis Binance, harga VIRTUAL sudah melonjak sekitar 218% dalam 30 hari terakhir. Data on-chain mendukung optimisme ini; misalnya divergensi Price–DAA (harga terhadap Alamat Aktif Harian) melonjak 811%, mengindikasikan partisipasi pengguna yang meningkat tajam. EMA 20-hari memotong EMA 50-hari (golden cross) dan indikator Supertrend beralih hijau, mendukung tren bullish. Volume perdagangan VIRTUAL melonjak 60% menjadi $600 juta, menunjukkan likuiditas dan permintaan meningkat tajam. Dari sisi komunitas, sentimen di media sosial menunjukkan optimisme. Sentimen sosial VIRTUAL tetap positif, dan jumlah pemegang token besar meningkat dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan jumlah “whales” ini menunjukkan minat investor menengah-ke-atas ikut terpicu, memperkuat momentum pertumbuhan harga.
Secara keseluruhan, faktor teknis dan sentimen pasar mendukung tren naik VIRTUAL saat ini. Aktivitas on-chain dan grafik harga menunjukkan masuknya modal dan minat beli yang kuat. Meskipun demikian, kenaikan seperti ini bersifat volatile, sehingga pergerakan selanjutnya akan dipantau ketat oleh para trader.
Perbandingan dengan Altcoin AI dan Token Utilitas Lainnya
Pergerakan VIRTUAL perlu di bandingkan dengan aset lain di sektor serupa. Banyak altcoin berbasis AI dan utilitas mengalami tren volatil. Misalnya, token lain dalam ekosistem Virtuals seperti AIXBT dan AI16Z—yang juga terkait dengan konsep agen AI—juga sempat merosot tajam (turun sekitar 43–45%) setelah reli awal tahun. Di sisi yang lebih luas, proyek AI ternama Bittensor (TAO) bahkan tercatat sebagai salah satu altcoin yang terdampak terberat ketika sentimen pasar melemah. Token AI lebih dipengaruhi hype teknologi, sementara token utilitas seperti BNB lebih stabil karena adopsi luas. Dalam konteks ini, lonjakan VIRTUAL sangat menonjol—menunjukkan fokus investor kembali ke sektor AI yang sebelumnya sempat lesu. Tren ini mirip dengan yang di alami beberapa proyek AI lainnya seperti SingularityNET (AGIX) atau Fetch.ai (FET), meski masing-masing memiliki use-case berbeda. VIRTUAL adalah token AI berisiko tinggi dengan potensi besar, tapi rentan koreksi jika sentimen pasar berubah.
Implikasi bagi Investor dan Prospek ke Depan
Lonjakan 45% dalam 24 jam ini menjadi peluang sekaligus peringatan bagi investor. Dari sisi potensi, harga VIRTUAL membuka level resistensi penting. Secara teknikal, level psikologis berikutnya berada di sekitar $2,18 (garis fibonacci 0,618), dengan target awal sekitar $3,34 jika tren naik berlanjut. Bahkan, analisis Binance menunjukkan pola mirip Solana: jika VIRTUAL menembus tahanan $1,88, harga bisa menuju kisaran $3,50–$3,60. Namun sisi risiko juga besar. RSI harian VIRTUAL sudah berada di zona overbought (88,7), menandakan kondisi jenuh beli. Jika momentum melemah dan harga tertekan di bawah area kunci ~$1,60 (sekitar EMA 50-hari), pola bullish ini dapat berbalik. Dengan demikian, kenaikan ini lebih cocok untuk trading jangka pendek daripada investor jangka panjang tanpa manajemen risiko. Investor sebaiknya menggunakan stop-loss dan mengambil keuntungan bertahap.
Perlu di ingat konteks jangka panjang di sektor AI: laporan media menunjukkan peluncuran token agen baru Virtuals menurun drastis (dari ~1.300 per hari pada puncak November menjadi <100 per bulan pada Februari), dan banyak token AI utama turun 75–90% sejak awal tahun. Artinya, fundamental sektor ini masih dalam ujian. Lonjakan harga saat ini memberi sinyal positif, tetapi investor harus tetap berhati-hati dan mengawasi perkembangan proyek (seperti peningkatan jumlah agen aktif, kemitraan, atau daftar di bursa besar). Prospek ke depan VIRTUAL sangat bergantung pada adopsi teknologi agen AI di lapangan. Jika tren AI terus kuat dan Virtuals berhasil menarik pengguna baru, peluang kenaikan lebih lanjut terbuka. Namun investor perlu siap menghadapi fluktuasi ekstrem, karena pasar kripto (terutama sektor AI) tetap sangat volatil. Secara keseluruhan, meski lonjakan ini menunjukkan tingginya antusiasme, keputusan investasi sebaiknya di dasarkan pada analisis menyeluruh dan strategi manajemen risiko yang ketat.
Sumber: Data dan analisis di kutip dari CoinMarketCap, CoinGecko, Cointelegraph, CryptoNews, Decrypt, dan sumber industri kripto terkemuka lainnya seperti Binance Research dan Santiment.