BlackRock mengajukan izin kepada Securities and Exchange Commission (SEC) untuk meluncurkan saham digital berbasis blockchain yang dinamakan DLT Shares pada Treasury Trust Fund yang bernilai US$150 miliar.
Saham digital ini akan dipasarkan secara eksklusif melalui BNY Mellon, dengan target investor institusional dan investasi minimum sebesar US$3 juta. Dana Treasury Trust Fund ini akan berfokus pada aset likuid seperti kas dan surat berharga pemerintah jangka pendek, untuk menjaga stabilitas harga saham pada level US$1 per unit.
Dana ini juga menghindari aset yang sulit dicairkan lebih dari 5% dari total nilai untuk memudahkan likuiditas bagi investor, serta membuka jalan bagi penggunaan blockchain dalam transaksi mata uang digital di masa depan.
CEO BlackRock, Larry Fink, menyatakan bahwa tokenisasi dapat mempercepat proses transaksi dan reinvestasi dana ke dalam ekonomi. Meskipun begitu, tantangan utamanya adalah memastikan verifikasi identitas yang akurat agar tokenisasi dapat diterima secara luas. Perusahaan besar seperti JP Morgan dan Franklin Templeton juga sedang mengeksplorasi blockchain untuk dana tokenisasi.
Langkah BlackRock ini sejalan dengan upaya mereka untuk memperluas penggunaan dana tokenisasi, seperti BUIDL Fund, yang telah tersedia di beberapa blockchain utama. Teknologi tokenisasi ini memberikan akses yang lebih besar bagi investor institusional ke produk keuangan berbasis blockchain, memperkuat hubungan antara sektor keuangan tradisional dan aset digital.