Tesla mencatatkan kuartal terburuk dalam beberapa tahun terakhir, namun laba “adjusted” perusahaan melonjak hingga US$900 juta, dua kali lebih besar dari laba bersih resmi sebesar US$400 juta. Salah satu penyebabnya adalah penghapusan rugi Bitcoin (BTC) senilai US$97 juta dari laporan keuangan, sekaligus pengurangan beban kompensasi saham.
Sebelumnya, Tesla juga sempat mencatat keuntungan sebesar US$600 juta dari Bitcoin saat harga crypto melonjak di akhir 2024. Hingga kini, Tesla masih mempertahankan 11.509 BTC, dengan nilai lebih dari US$1 miliar dalam laporan keuangan kuartal pertama mereka.
Baca Juga : Laba Tesla Anjlok 80%, Elon Musk Umumkan Kurangi Fokus di D.O.G.E
Kerugian Bitcoin ini terjadi bukan karena penjualan, melainkan akibat penyesuaian nilai saat harga Bitcoin turun 11,82% pada kuartal pertama 2025. Aturan baru dari FASB mewajibkan perusahaan untuk melaporkan nilai pasar aset crypto setiap kuartal.
Tindakan Tesla menghapus rugi Bitcoin dari laporan laba ini langsung menarik perhatian regulator. SEC diperkirakan akan memperketat pengawasan terhadap bagaimana Tesla melaporkan keuntungan dan kerugian aset digitalnya ke depan.