Biaya Penambangan Bitcoin dari Halving ke Halving: Siklus Keempat Menyimpang?

Biaya Miner Bitcoin Siklus Keempat Lebih Rendah, Ada Anomali?

Grafik ini merekam tren akumulasi miner fee Bitcoin dari siklus halving pertama hingga siklus keempat. Setiap siklus memperlihatkan pola yang berbeda, mencerminkan dinamika unik dalam aktivitas jaringan dan intensitas permintaan transaksi.

Pada siklus pertama, kedua, dan ketiga, biaya yang dibayarkan kepada penambang cenderung tinggi, terutama saat memasuki fase puncak pasar. Siklus pertama mencatat miner fee tertinggi secara historis, seiring dengan terbatasnya kapasitas jaringan dan meningkatnya aktivitas spekulatif.

Namun, pola tersebut tampaknya mulai bergeser pada siklus keempat. Terlihat bahwa akumulasi miner fee cenderung lebih rendah dibandingkan dengan siklus sebelumnya.

Indikasi ini menunjukkan bahwa hingga saat ini, permintaan transaksi belum mencapai level yang mencerminkan fase market euphoria atau mania, yang biasanya mendorong lonjakan tajam pada biaya jaringan.

Baca Juga : Volatilitas Bitcoin Pasca Halving 2024: Indikasi Pasar Semakin Dewasa

Catatan: Analisis ini bersifat internal dan bukan merupakan saran atau ajakan untuk berinvestasi. Idnkripto tidak memiliki keterkaitan dengan proyek atau aset kripto yang disebutkan dalam artikel.

Perlu diingat bahwa aset selain Bitcoin memiliki volatilitas ekstrem. Struktur portofolio ideal mencakup 70% Bitcoin, maksimum 3% altcoin, dan setidaknya 10% cash.

Jika aset telah naik 100%, pertimbangkan strategi moobang—jual 50% posisi untuk mengamankan keuntungan dan biarkan sisanya tetap berjalan. Bagi pemula, hindari penggunaan leverage.

Selalu gunakan dana dingin untuk berinvestasi. Kripto adalah aset berisiko tinggi dengan potensi fluktuasi tajam. Keputusan investasi harus dilakukan dengan penuh pertimbangan.

Sumber data: Kaiko

Tinggalkan Balasan