Ekonom dari Universitas IPB, Hermanto Siregar, memperkirakan bahwa tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump akan memberikan dampak buruk terhadap perekonomian Indonesia, terutama jika pemerintah tidak segera mengambil langkah mitigasi yang efektif.
Hermanto memproyeksikan tarif Trump dapat menyebabkan penurunan nilai ekspor Indonesia sebesar 20 hingga 30 persen, dengan potensi kenaikan inflasi hingga 2%. Selain itu, kontraksi GDP Indonesia bisa mencapai 1%.
Baca Juga : Blocksquare dan Vera Capital Tokenisasi Properti AS Senilai US$1 Miliar
Menurutnya, pemerintah Indonesia perlu segera merancang kebijakan baru jangka pendek dan menengah untuk merespon tarif 47% yang diberlakukan Trump, salah satunya adalah dengan melakukan diversifikasi ekspor.
Hermanto juga menyarankan pemerintah untuk meningkatkan integrasi regional dan global, seperti memperdalam hubungan perdagangan dengan ASEAN. “Menurunkan tarif intra-regional menjadi 0 persen pada tahun 2028 dapat menciptakan buffer pasar yang kuat terhadap guncangan global,” ujarnya dalam diskusi Ekonomi Global di TYI Jakarta, Minggu (13/04).