Ekonom dan pendukung emas, Peter Schiff, kembali memberikan peringatan tajam mengenai masa depan ekonomi AS. Ia menyoroti potensi resesi berat yang dapat berkembang menjadi depresi penuh.
Dalam wawancara terbarunya, Schiff menyalahkan kebijakan tarif era Presiden Donald Trump, yang menurutnya telah memperburuk kondisi ekonomi AS dan dapat membawa negara ini ke resesi terburuk sejak Depresi Besar, bahkan mungkin lebih buruk.
Schiff mengungkapkan bahwa kebijakan moneter longgar, utang yang terus meningkat, dan inflasi yang tak terkendali telah menciptakan gelembung ekonomi yang siap meledak. Ia juga memperingatkan bahwa jika resesi terjadi bersamaan dengan kenaikan suku bunga, sistem perbankan AS bisa runtuh.
“Setiap bank di negara ini akan gagal,” kata Schiff. Ia juga mengkritik tes ketahanan bank Federal Reserve, yang dianggapnya mengabaikan risiko stagflasi — resesi yang disertai inflasi tinggi dan suku bunga tinggi.
Baca Juga : Kritikus Bitcoin Peter Schiff Kini Minta Donasi Bitcoin di Ulang Tahunnya
Menurut Schiff, data ketenagakerjaan yang tampak positif sebenarnya hanyalah ilusi, karena mayoritas pekerjaan baru bersifat paruh waktu. Ini mencerminkan tekanan ekonomi yang memaksa banyak warga Amerika bekerja lebih dari satu pekerjaan dan mengandalkan utang kartu kredit hanya untuk bertahan hidup.
Schiff memperkirakan jika The Fed kembali ke kebijakan quantitative easing untuk menyelamatkan pasar obligasi dan ekonomi, nilai dolar dapat jatuh hingga 20-30%, memperburuk inflasi dan mempercepat pelarian modal dari aset keuangan AS.
Selain itu, ketergantungan ekonomi AS pada impor akan memperburuk inflasi jika tarif tetap diberlakukan, yang pada gilirannya dapat memicu gelombang PHK, kebangkrutan ritel, dan kegagalan pembayaran di seluruh sektor.
Image Source: Decrypt