Grafik ini menggambarkan net flow ETH ke Tornado Cash dari tahun 2020 hingga 2025, yang mengukur jumlah bersih Ethereum yang masuk dan keluar dari protokol.
Antara 2020 dan pertengahan 2021, terlihat adanya lonjakan signifikan dengan puncak net inflow mendekati +50.000 ETH per minggu, menunjukkan tingkat penggunaan Tornado Cash yang sangat tinggi pada masa itu.
Namun, pada tahun 2022, terjadi penurunan besar-besaran dalam aliran masuk (outflow) karena sanksi OFAC yang dikenakan pada Tornado Cash, yang menyebabkan hilangnya banyak pengguna.
Sejak saat itu, penggunaan Tornado Cash cenderung datar dan tidak mengalami perubahan signifikan.
Baca Juga : Predicate-Driven Orderbook: Arsitektur Limit Order Cerdas pada DEX Modular
Pahami bahwa analisis ini hanya bersifat internal dan tidak dimaksudkan sebagai saran investasi atau ajakan untuk membeli atau menjual. Kami dari Akademi Crypto tidak terafiliasi atau terlibat dalam proyek yang disebutkan. Postingan ini adalah murni analisis internal.
Aset crypto selain Bitcoin memiliki risiko tinggi. Idealnya, portofolio terdiri dari 70% Bitcoin, dengan maksimal 3% untuk altcoin guna menghindari volatilitas yang besar. Setiap perdagangan sebaiknya mempertimbangkan risiko 1%, dan pastikan ada minimal 10% cash dalam portofolio.
Jika suatu aset naik 100%, disarankan untuk menjual 50% posisi dan membiarkan sisa posisi berkembang. Bagi pemula yang baru mengenal crypto kurang dari satu tahun, sebaiknya hindari penggunaan leverage.
Gunakan hanya dana yang tidak diperlukan untuk investasi crypto, karena potensi keuntungan besar dan risiko tinggi. Tidak ada pihak yang dapat menjamin hasil dari transaksi crypto, yang bergerak cepat dan sangat fluktuatif. Waspadai volatilitas tinggi dalam pengambilan keputusan investasi.
Sumber data: Delphi Digital.
One thought on “Net Flow ETH ke Tornado Cash 2020–2025: Dari Puncak ke Penurunan”
Comments are closed.