JPMorgan: Minat Bitcoin Sebagai Safe Haven Menurun, Emas Tetap Unggul

JPMorgan: Minat Bitcoin Sebagai Safe Haven Melemah, Emas Unggul

JPMorgan Chase mencatat penurunan minat terhadap Bitcoin (BTC) sebagai aset safe haven, sementara emas terus menarik dana investor. Dalam laporan terbaru, analis JPMorgan yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou menyebutkan bahwa Bitcoin gagal memanfaatkan aliran dana safe haven yang selama ini menguntungkan emas. Hal ini terlihat dari tiga bulan berturut-turut arus keluar dari ETF Bitcoin dan berkurangnya minat spekulatif di pasar futures.

Sebaliknya, emas terus menarik dana baik dari investor institusional maupun spekulatif, melalui ETF dan futures. Pada kuartal pertama 2025, ETF emas global mencatatkan arus masuk bersih sebesar US$21,1 miliar, termasuk US$2,3 miliar dari China dan Hong Kong.

JPMorgan juga memperingatkan bahwa narasi Bitcoin sebagai emas digital semakin tertekan, sementara permintaan terhadap emas semakin menguat. Laporan tersebut menyebut emas sebagai aset utama yang diuntungkan dari tren depresiasi mata uang, sedangkan biaya produksi Bitcoin sekitar US$62.000 tetap menjadi level dukungan penting.

Secara keseluruhan, JPMorgan meragukan kemampuan Bitcoin untuk mempertahankan statusnya sebagai safe haven, dengan emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan nilai.