China telah menghentikan seluruh impor gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat selama lebih dari sepuluh minggu sebagai respons terhadap lonjakan tarif. Langkah ini semakin memperburuk dampak dari ketegangan perdagangan antara kedua negara, yang kini meluas ke sektor energi.
Sejak kapal LNG terakhir dari Texas tiba di Fujian pada awal Februari, tidak ada lagi kapal AS yang merapat di pelabuhan China. Bahkan, satu kapal terpaksa mengubah tujuan ke Bangladesh karena tarif 15 persen yang diberlakukan, yang kemudian meningkat tajam.
Anne-Sophie Corbeau dari Universitas Columbia menyatakan, “Saya rasa, importir LNG China tidak akan lagi menandatangani kontrak baru dengan pemasok AS.” Sementara itu, Beijing semakin memperkuat hubungan dengan Moskow, menunjukkan pergeseran signifikan dalam arah pasokan energi di Asia yang dipicu oleh kebijakan perdagangan Trump.