Para penambang Bitcoin (BTC) kini semakin banyak melepas aset mereka di tengah tekanan harga dan meningkatnya biaya operasional. Berdasarkan data dari CryptoQuant per 7 April, sekitar 15.000 BTC senilai US$1,12 miliar telah dijual—menjadikannya arus keluar harian terbesar ketiga sepanjang 2025.
Penurunan margin keuntungan dipengaruhi oleh harga Bitcoin yang sempat turun di bawah US$80.000, ditambah biaya transaksi yang rendah dan lonjakan hash rate yang memperberat proses penambangan. Ini membuat banyak penambang harus menjual lebih banyak BTC untuk tetap bertahan.
Situasi semakin kompleks akibat ketidakpastian pasar yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Donald Trump. Walau Trump menyuarakan dukungannya terhadap industri crypto dan rencana pembentukan cadangan strategis Bitcoin nasional, realitas di lapangan masih penuh tantangan, terutama bagi sektor penambangan.
Saat ini, harga Bitcoin perlahan pulih ke angka US$83.811, naik 9% dalam sepekan. Namun tekanan jual dari para penambang masih menjadi faktor penentu yang bisa mempengaruhi tren harga dalam waktu dekat.